Selasa, 02 Desember 2008

METODOLOGI PENELITIAN ILMIAH

METODOLOGI PENELITIAN ILMIAH
Oleh: Muhammad Asrori Ardiansyah
(Mahasiswa Pascasarjana UIN Malang)
Sumber: http://alumnigontor.blogspot.com

Apakah penelitian itu?

Anda boleh setuju atau tidak dengan ungkapan yang menyatakan bahwa perbedaan manusia dan hewan adalah terletak pada hasrat berupa keinginan untuk selalu ingin tahu, kenapa demikian? Karena dengan keingintahuan inilah akhirnya manusia menjadi makhluk yang berbudaya dan beradab, dan disinilah akhirnya yang membedakan manusia dan binatang.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya manusia untuk memenuhi keinginan tersebut? Setidaknya ada dua cara yang biasa dilakukan oleh manusia dalam usahanya untuik mengetahui sesuatu. Cara pertama biasa disebut dengan cara yang tidak ilmiah (prasangkan, insting, trial and error), dan cara yang digunakan kedua adalah cara yang ilmiah.



Untuk memahami apa dan bagaimana cara yang ilmiah itu, sangatlah penting untuk mengerti terlebih dahulu makna judul di atas secara tekstual, yaitu:
• “Metodologi” diambil dari dua kata metode yang berarti cara dan logoyang berarti ilmu. metodologi berarti ilmu tentang cara.
• Penelitian diterjemahkan dari bahasa inggris research, yang terdiri dari dua suku kata (re= kembali, search= mencari, menemukan) jadi research adalah berarti menemukan kembali.
• Ilmiah diambil dari bahasa arab. Kata Ilm yang ditambahi dengan ya nisbah.

Dari uraian ungkapan di atas, kita bias faham bahwa yang dimaksud dengan metedologi penelitian ilmiah adalah ilmu tentang cara bagaimana kita melakukan penelitian sesuai dengan kaidah keilmuan. Pengertian penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terkontrol berdasarkan data empiris.

Untuk apa melakukan penelitian?

Ada suatu ungkapan yang sangat menarik untuk disimak yang berbunyi: adalah celaka besar bila seseorang tidak tahu siapa dia, dan untuk apa dia berada? Kalimat di atas sangat relevan untuk dipertanyakan dalam konteks kegiatan penelitian. Kenapa demikian?

Ketika suatu saat anda melakukan penelitian, kemudian anda ditanya tentang apa sih sebenarnya fungsi dari penelitian, maka stidaknya anda bias menjawab pertanyaan diatas dengan empat jawaban,
1. Description, artinya penelitian mampu menggambarkan suatu fenomena atau gejala. Penggambaran tersebut bias berupa penamaan, penggolongan, dan uraian tentang sifat-sifat fenomena tersebut.
2. Explanation, artinya penelitian berfungsi untuk menjelaskan hubungan antara fenomena yang ada (kausalitas dan nir-kausalitas).
3. Prediction, artinya penelitian diharapkan mampu meramalkan fenomena yang akan terjadi secara ilmiah dan akurat.
4. Controlling, artinya penelitian diharapkan mampu mengendalikan fenomena yang mungkin membahayakan kehidupan umat manusia.

Bagaimana melakukan penelitian ?

Dalam setiap penelitian, apapun bentuk dan jenisnya pasti bertujuan untuk memecahkan masalah, sehingga permasalahan dalam suatu penelitian keberadaannya mutlak diperlukan. Mana mungkin kita menjawab suatu masalah, bila masalah yang ingin dijawabnya tidak ada.

Selanjutnya, apa sih yang disebut masalah ? Banyak jawaban yang bias diajukan untuk menjawab pertanyaan diatas, namun ada satu jawaban yang cukup simple dan komprehensif untuk menjawabnya. Masalah adalah adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya (das sollen) dengan apa yang menjadi kenyaataannya (das sein), dengan kata lain masalahnya adalah adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Pertanyaan selanjutnya, apakah setiap masalah itu penting ? dan apakah setiap masalah harus dijawab dengan metode ilmiah? Dan tentu saja jawabannya : TIDAK, kenapa? Karena metode ilmiah hanya cocok untuk menjawab masalah yang penting dan ilmiah.

Masalah yang ilmiah adalah masalah yang memenuhi tiga syarat, yaitu bisa dikomunikasikan, diperoleh dengan sikap ilmiah (ingin tahu, objektif, berpikiran, selalu mempertanyakan, tentative), dan diperoleh dengan metode ilmiah (sadar ada masalah, memahami masalah, mengajukan hipotesis, menguji hipotesis,memecahkan masalah).

Jenis penelitian bagaimana yang bias dilakukan?

Dilihat dari paradigma yang melatar belakangi, penelitian terbagi pada dua jenis, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji suatu teori. Cirri khusus dari penelitian ini adalah menggunakan rumus-rumus statistic dalam pengolahan datanya, dan dalam prosesnya bertujuan untuk generalisasi kesimpulan.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilatarbelakangi dengan alami, artinya berangkat dari keadaan alam (lapangan), sehingga tujuan penelitian ini berbeda dengan kuantitatif, karena tujuannya bukan untuk menguji teori, tapi untuk memahami (verstehen) suatu fenomena yang ada.

Pertanyaan yang sering muncul adalah jenis penelitian manakah yang paling baik untuk dilakukan? Tentu saja jawabannya tergantung pada jenis masalah apa yang kita hadapi dan bentuk data apa yang kita peroleh di lapangan, serta tujuan apa yang ingin kita capai dalam penelitian ini, apakah menguji atau untuk memahami?

Bagaimana cara melaporkan hasil penelitian?

Banyak bentuk yang bias kita contoh dalam melaporkan hasil penelitian, dan itu biasanya sangat tergantung pada instansi dimana seseorang itu berada, tapi dari berbagai bentuk itu, hampir semuanya selalu memuat hal-hal sebagai berikut :

BAB I (Pendahuluan), bab ini menceritakan tentang betapa penting dan menariknya masalah ini untuk diteliti, sehingga bab ini merupakan pengantar terhadap masalah. Bab ini biasanya terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

BAB II (Kajian teori), berisi tentang teori-teori yang akan digunakan sebagai kerangka teoritis dalam penelitian. Ada perbedaan teori antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif landasan teri harus kuat karena itulah yang akan memunculkan adanya hipotesis (jawaban sementara terhadap masalaj yang diajukan), sementara dalam kualitatif teori tidak terlalu banyak diutarakan.

BAB III (Metode penelitian), bab ini berisi tentang cara yang digunakan dalam penelitian yang dimulai dari identifikasi variable, definisi operasional, populasi dan sampel, alat pengumpulan data, dan analisis data. Terdapat sedikit perbedaan antara kuantitatif dan kualitatif. Biasanya kualitatif tidak menggunakan istilah identifikasi variable dan sampel penelitian, tapi ada istilah lain yang lebih cocok digunakan.

BAB IV (Laporan penelitian), berisi tentang laporan kondisi objek yang diteliti, dan hasil analisis terhadap data sekaligus pembahasan terhadap hasil tersebut.

BAB V (Penutup) berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dan saran-saran yang dianggap penting untuk disampaikan, terkait dengan hasil penelitian.

0 Comments:

blogger templates | Make Money Online